
MUBA//medialawelangsumatera.com
*Diduga oknum polisi bernama erhan berpangkat Aiptu salah sasaran disangka bos minyak ternyata pimpinan sebuah media ternama di sumatera selatan.
*Oknum bernama erhan menelpon seseorang dikira bos minyak rupa nya pimpinan media.
*Dalam rekaman suara saudara erhan bilang kami dari perusahaan PT hindoli saya di bawah perintah pak Mifta dan orang perusahaan PT hindoli Cargill.

*Kalau bos mau ngebor minyak di area PT hindoli harus ikuti aturan kami setiap reg masuk bayar dulu Rp 10,000,000 sepuluh juta rupiah .
*Dan setelah sumur minyak nya aktif harus bayar pee 30% ke pihak erhan kalau mau aman dan lancar.
*Lalu di tanya oleh pimpinan media tersebut… kalau kami tidak ikut aturan kamu sangsi nya apa lalu erhan menjawab akan kami usir kamu di sana, hindoli,red ..
*Lalu jawaban dari pimpinan media itu memang nya kamu siapa dan apa hak kamu di sana dia jawab kami ini atas dasar perintah dari perusahaan PT hindoli Cargill.
*Lalu tim media ini bergerak cepat dan melakukan kompirmasi ke pihak PT hindoli Cargill saat itu tim berjumpa dengan pak pris boy= Sebagai meneger scurity lalu apa jawab pak prisboy dia bilang kami tidak kenal dengan nama nya Mifta dan erhan tidak ada kami memakai jasa polisi umum keamanan kami hanya 3 orang anggota TNI dari kesatuan Polisi Militer dan 3 orang anggota POLRI dari kesatuan Brimob selebihnya itu hanya menggunakan nama perusahaan saja jawab nya tegas….
Menyikapi hal ini kami dari masyarakat dan warga kecamatan keluang dan dari perwakilan forum media Sumsel mendesak Bapak Kapolda Sumsel Irjen pol. Andi Rian R Dhajajadi dan Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho SIK MH.
*Untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum polisi yang meresahkan masyarakat ini kalau perlu di kasih sangsi yang tegas dan sangsi adismistrasi atau kalau perlu PTDH biar ada epek jera untuk yang lain nya.
Laporan tim sumsel