Ogan Ilir | medialawelangsumatera.com – SMK Negeri 1 Pemulutan terletak di Jln. Lingkar Selatan No. 06 Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan tahun 2023 Kepala Sekolahnya dijabat oleh Rahmi Sofiah, adapun jumlah Siswa/I yang menerima dana BOSP yaitu sekitar 594, maka dana BOSP diterima pada tahap 1 yaitu Rp 475.200.000,- berdasarkan laporan pihak sekolah ke Kementrian terkait serta Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel melalui Apliaksi katanya digunakan untuk : penerimaan Peserta Didik baru Rp 6.925.000,- pengembangan perpustakaan Rp 40.915.500,- kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 21.550.000,- kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 11.507.750,- administrasi kegiatan sekolah Rp 90.506.925,- langganan daya dan jasa Rp 10.120.025,- pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 120.452.800,- penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 57.000.000,- pembayaran honor Rp 64.800.000,- Total Dana BOSP yang terserap Rp 423.778.000,-, hal tersebut dikatakan oleh Bismar Ginting,SH.,MH selaku Ketua Umum LBHK-Wartawan, baru – baru ini.
Ditambahkan Bismar, kata Tim Kami di daerah Ogan Ilir bahwa kegiatan Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 120 Jt pada pencairan dana BOSP tahap 1 tahun 2023 sepertinya akal – akalan pihak sekolah saja sebab tidak jelas terlihat digunakan untuk apa saja dana tersebut, mana Sarpras yang dipelihara kata sumber, diduga kuat sekolah lakukan penggelembungan jumlah barang atau alat yang dibeli untuk kepentingan kegiatan tersebut, misalnya barang diantar ke sekolah 20 tapiu ditulis pada faktur pembelian jumlahnya menjadi 60 tegas Tim LBHK-Wartawan di Ogan Ilir;
Demikian juga terhadap kegiatan Penyediaan alat multi media pembelajaran Rp 57.000.000,- juga diduga tidak jelas, Kami minta Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Sumsel untuk melakukan audit terhadap keuangan SMKN yang ada di Ogan Ilir, tegas Bismar.
Lalu pada pencairan dana BOSP tahap 2 SMK Negeri 1 Pemulutan menerima dana sekitar Rp 475.200.000,- laporan pihak sekolah ke Kementrian terkait serta Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel melalui Apliaksi belum dilaporkan, seharusnya pihak sekolah sudah melaporkannya ke Kemendikbudristekdikti RI dan ke Disdik Provinsi Sumsel melalui Aplikasi yang ada, diduga kuat sekolah kurang memiliki SDM terkait pengelolaan dana BOSP tersebut.
Media ini berusaha konfirmasi ke sekolah tersebut, namun kata Guru yang ditemui bahwa Kepsek tidak ada disekolah, lagi keluar ujarnya.(Sumber dari MEDIA ANTI KORUPSI,Tim Sumsel/Red)