Proyek Jalan di Sport Centre Amburadul?
Pegiat anti korupsi sudah siapkan berkas temuan pekerjaan bermasalah, dan siap diberikan langsung ke BPKP yang sedang berada di Indramayu
INDRAMAYU,medialewelangsumatera.com
Proyek pengerasan dan pelebaran jalan di Sport Centre tahun anggaran 2023 diduga dikerjakan asal dan belum sesuai spek. Pasalnya jenis kerjaan hotmix yang usianya baru beberapa hari, fisiknya sudah tidak tahan lama ambrol dan ditemukan banyak lapisan aspal yang terkelupas dan amblas.
Disejumlah titik terjadi keretakan bahkan tidak kuat terkena beban kendaraan saat melintas di Sport Centre. Ketidakuatan badan jalan hingga pisik kerjaan jebol akibat kualitas buruk kerjaan hotmix tersebut.
Darno (38) penguna jalan warga Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu saat ditemui menjelaskan hampir tiap hari melintas sambil belanja di Pasar Baru Indramayu. Kerjaan hotmix baru beberapa bulan kondisinya sangat memprihatinkan, sejumlah titik sudah pada retak bahkan ambles saat dilewati kendaraan roda empat.
“Pihak kontraktor dan dinas terkait harus bertanggung jawab atas kerusakan fisik bangunan tersebut, jangan sampai terjadi kecelakaan saat melintas di Sport Centre,” katanya.
Sodikin, Aktivis Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Forum Masyarakat Peduli Jabar Cabang Indramyu menjelaskan, kerjaan yang saya tahu baru beberapa bulan kondisinya sudah sangat memprihatinkan, sementara kerjaan tersebut anggaran tahun 2023, artinya kerjaan tersebut sudah serahterima dengan dinas terkait, “Kami minta pihak kontraktor dan dinas terkait harus bertanggung jawab. Ini pasti ada yang ga beres, “tegasnya.
Pegiat anti korupsi, Achmad K mengaku prihatin atas temuan sejumlah proyek fisik di kota mangga yang terkesan asal jadi. Menurutnya, Dinas PUPR Kabupaten Indramayu dan oknum pemborong diduga bersekongkol.
“Enaknya jadi pemborong di Indramayu, sekalipun proyek yang kerjakan amburadul, oknum pejabat dinas PUPR terkesan diam, ada semacam dugaan pembiaran. Faktanya sekalipun pekerjaan terlihat jelas kasat mata jika proyek dikawasan Sport Center ditengarai asal asalan, namun pihak dinas tetap tak bergeming, seolah diam tak ada aksi dan terkesan tutup mata,”jelasnya.
Ditambahkan Achmad, kalau kemudian pihak PUPR tidak mau dikatakan telah menerima sesuatu, seharusnya ada tindakan tegas untuk semua kerjaan yang dianggap tidak beres. Achmad membeberkan, sepertinya antara rekanan dan oknum dinas diduga kongkalikong. Mestinya pihak dinas PUPR bertindak tegas sesuai ketentuan, yang tujuannya disamping agar proyek yang dikerjakan punya kualitas, publik juga merasa puas tidak seperti proyek yang ada disekutar SC yang kabarnya menelan anggaran kurang lebih Rp 200 juta terkesan asal jadi.
“Belum juga genap seratus hari, namun kondisi permukaan jalan bukan hanya pecah pecah, namun dibeberapa ruas jalan sudah terkelupas. Dari temuan kami, banyak sekali proyek yang bersumber dari APBD di Dinas PUPR dikerjakan asal. Kami sudah catat semua, sudah saya inventarisir, dan bukti-bukti temuan ini akan saya kasih langsung ke petugas BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi) yang kebetulan saat sekarang ada di kota mangga sedang pemeriksaan pekeejaan, ” jelas Achmad.
Tidak bermaksud untuk menghakimi, tambah Achmad, jika melihat fakta dilapangan adalah sebuah bukti sahih yang tidak bisa dipungkiri bahwa pihak PUPR tidak becus nelakukan pengawasan. Kalau saja benar lakukan pengawasan tentunya pekerjaan di lokasi Sport Center dan lainnya tak akan amburadul dan cepat rusak.
Kabid Peningkatan Jalan Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Achmad Hidayat saat di hubungi via Whats Aap mengatajan terimakasih dengan info yang masuk dari wartawan. “Ya pak makasih informasinya sudah dikoordinasikan dengan pelaksana, itu (proyek di SC) masih masa pemeliharaan, jadi akan dilaksanakan secepat mungkin untuk diberesi,”ujar Kabid yang biasa disapa Yayat ini.
Disisi lain, salah satu pemborong senior yang tinggal di Indramayu ikut menyoroti pekerjaan milik PUPR. Menurutnya, yang dikatakan Yayat seperti itu ia enggak bener lah. Kalau seperti itu ada kesan menggampangkan. “Enak dong pemborongnya kalau seperti itu l, saya juga mau lah. Eh coba cek kelapangan kondisinya parah banget tuh, kalau saya yang mengerjakan pertama dikupas dulu terus kupasanyya dibuang, setelah diambil baru dipasang batu onderla baru dipasang batu 3/4 maksudnya untuk penutup, baru dilindas pemadatan. Jadi permukaan tidak ‘embel embel’. Ini mah diinjak kaki saja bergerak, apalagi di injak ban mobil ya pastinya terkelupas lah, nggak bener itu harus ditegur dan dikerjakan ulang,”pungkasnya. (Red)